Penyakit Yang Menyerang Tanpa Pandang Bulu - Penyakit Psikologis Bipolar dapat menyerang siapa saja dan dimana saja. Pada umumnya adalah perubahan suasana hati secara tiba-tiba itu dapat ditemukan diseluruh budaya dan kelompok ras. Penyakit Bipolar ini diantara ras yang lain yang paling banyak mengidap nya adalah ras Amerika dan Afrika.
Perbandingan adalah 3-5 dari setiap orang dewasa pasti mengalami bipolar. Perempuan dan laki-laki mempunyai tingkat resiko yang sama. Penyakit ini tamapak pada saat usia remaja dan terus berlansung selama seumur hidup. Sebuah penelitan menrangkan bahwa penyakit bipolar terkait dengan gen ayah penderita. Semakin tua usia ayah saat istrinya mengandung, maka semakin riskan untuk si anak terhadap bipolar.
Hal itu pernah dibuktikan oleh sebuah studi yang menemuakan bahwa yang memiliki ayah diatas usia 55 tahun keatas beresiko mengalami bipolar 37 kali lebih besar daripada mereka yang memiliki ayah sekitau umur 20 sampai 30 tahun. Di negara kita, Indonesia belum ada data secara pasti terhadap anak-anak yang mengalami bipolar, tapi ada beberapa anak public figur yang mengalami penyakit ini.
Sebut saja nama Paul Haryanto, anak ini telah berjuang lama dalam mengatasi penyakit bipolar yang ia derita, karena sindrom kejiwaan ini telah berlangsung sejak ia masih dalam masa remaja. Fase-fase bipolar yang dialami pasanga dari Leon Agusta dan Penulis Margareth Aguta itu tidaklah mudah. Pada kali ini mengalami episode campuran suasana hati nya hari yang tak mudah.
Putra angkat dari aktor sekaligus politikus Rano Karno, Raka Widyarma juga menderita bipolar. Menurut dari Rano, guncangan hati terjadi ketika Raka masih duduk dibangku sekolah dasar, saat mengijak masa SMP depresi berat membuat Raka harus mengonsumsi obat dari dokter. Namun bipolar Raka menjadi lebih parah saat dia duduk dibangku SMA. Penyakit yang melibatkan antara kesedihan dan kebahagiaan ini, juga pernah dialami oleh artis lauar negeri Chaterine Zeta Jones istri dari Michael Doughlas. Yang dengan suka rela masuk kedalam panti rehabilitasi karena menderita penyakit bipolar II.
Memang dalam hal ini kita perlu menjaga diri kita dan oran-orang disekeliling kita terhadap peluang akan "BAHAYA PENYAKIT BIPOLAR" sehingga anggota keluarga tetap merasakan kebersamman, dan tidak dalam kesendirian.
Penyakit bipolar, juga dikenal sebagai penyakit manic-depressive,
adalah penyakit otak yang menyebabk perubahan-perubahan yang tidak biasa pada
suasana hati, energi, tingkat-tingkat aktivitas, dan kemampuan untuk melakukan
tugas-tugas harian. Gejala-gejala dari penyakit bipolar adalah parah. Mereka
berbeda dari naik dan turun yang normal yang setiap orang melaluinya dari waktu
ke waktu. Gejala-gejala penyakit bipolar dapat berakibat pada hubungan-hubungan
yang rusak, pencapaian sekolah atau pekerjaan yang buruk, dan bahkan bunuh
diri. Namun penyakit bipolar dapat dirawat, dan orang-orang dengan penyakit ini
dapat menjalankan kehidupan-kehidupan yang penuh dan produktif.
Penyakit bipolar seringkali berkembang pada akhir masa remaja
seseorang atau pada tahun-tahun awal masa dewasa. Paling sedikit setengah dari
semua kasus-kasus mulai sebelum umur 25 tahun. Beberapa orang-orang mempunyai
gejala-gejala pertama mereka selama masa kanak-kanak, sementara yang lain-lain
mungkin mengembangkan gejala-gejala jauh kemudian dalam kehidupannya.
Penyakit bipolar tidak mudah untuk disoroti ketika ia mulai.
Gejala-gejala mungkin nampak seperti persoalan-persoalan yang terpisah, tidak
dikenali sebagai bagian-bagian dari persoalan yang besar. Beberapa orang-orang
menderita bertahun-tahun sebelum mereka didiagnosa dan dirawat secara benar.
Seperti diabetes atau penyakit jantung, penyakit bipolar adalah penyakit jangka
panjang yang harus dikelola secara hati-hati sepanjag kehidupan seseorang.
GEJALA-GEJALA DARI PENYAKIT BIPOLAR
Orang-orang dengan penyakit bipolar mengalami keadaan-keadaan
emosional yang hebatnya tidak biasa yang terjadi pada periode-periode yang beda
yang disebut "mood episodes (episode-episode suasana hati)". Keadaan
yang sangat penuh kegembiraan disebut manic episode, dan keadaan yang sangat
sedih atau tanpa harapan disebut depressive episode. Adakalanya, episode
suasana hati termasuk gejala-gejala dari keduanya mania dan depresi. Ini
disebut keadaan campuran (mixed state). Orang-orang dengan penyakit bipolar juga
mungkin eksplosif dan teriritasi selama episode suasana hati (mood episode).
Perubahan-perubahan yang ekstrim pada energi, aktivitas, tidur, dan
kelakuan berjalan bersama dengan perubahan-perubahan pada suasana hati ini.
Adalah mungkin untuk seseorang dengan penyakit bipolar untuk mengalami periode
yang berlangsung lama dari suasana-suasana hati yang tidak stabil daripada
episode-episode yang terpisah dari depresi atau mania.
Seseorang mungkin sedang mempunyai episode penyakit bipolar jika ia
mempunyai sejumlah gejala-gejala manic atau depresi untuk hampir sepanjang
hari, hampir setiap hari, untuk paling sedikit satu atau dua minggu. Adakalanya
gejala-gejalanya begitu parah sehingga orang itu tidak dapat berfungsi di
tempat kerja, sekolah, atau rumah.
Gejala-gejala dari penyakit bipolar digambarkan dibawah.
Gejala-gejala dari mania atau episode
manic termasuk:
|
Gejala-gejala dari depresi atau episode
depresi termasuk:
|
Perubahan-Perubahan Suasana Hati
Perubahan-Perubahan Kelakuan
|
Perubahan-Perubahan Suasana Hati
Perubahan-Perubahan Kelakuan
|
Sebagai tambahan pada mania dan depresi, penyakit bipolar dapat
menyebabkan jajaran dari suasana-suasana hati, seperti ditunjukan pada skala.
Satu sisi dari skala termasuk depresi yang parah, depresi yang
sedang, dan suasana hati rendah yang ringan. Depresi sedang mungkin menyebabkan
gejala-gejala yang kurang ekstrim, dan suasana hati rendah yang ringan disebut
dysthymia jika ia kronis atau berjangka panjang. Di tengah-tengah skala adalah
suasana hati yang normal atau seimbang.
Pada ujung lain dari skala adalah hypomania dan mania yang parah.
Beberpa orang-orang dengan penyakit bipolar mengalami hypomania. Selama
episode-episode hypomanic, seorang mungkin mempunyai energi dan tingkat-tingkat
aktivitas yang meningkat yang adalah tidak separah khas mania, atau ia mungkin
mempunyai episode-episode yang berlangsung kurang dari satu minggu dan tidak
memerlukan perawatan gawat darurat. Seseorang yang mempunyai episode hypomanic
mungkin merasa sangat baik, berproduktif sangat tinggi, dan berfungsi baik.
Orang ini mungkin tidak merasa bahwa ada sesuatu yang tidak benar bahkan ketika
famili dan teman-teman mengenali turun naiknya suasana hati sebagai kemungkinan
penyakit bipolar. Tanpa perawatan yang benar, bagaimanapun, orang-orang dengan
hypomania mungkin mengembangkan mania atau depresi yang parah.
Selama keadaan campuran, gejala-gejala seringkali termasuk agitasi,
kesulitan tidur, perubahan-perubahan utama pada nafsu makan, dan pikiran bunuh
diri. Orang-orang pada keadaan campuran mungkin merasa sangat sedih atau putus
asa sementara merasakan sangat bertenaga.
Adakalanya, seorang dengan episode-episode yang parah dari mania
atau depresi juga mempunyai gejala-gejala psychotic, seperti
halusinasi-halusinasi atau delusi-delusi (khayalan-khayalan). Gejala-gejala
psychotic cenderung mencerminkan suasana hati seseorang yang ekstrim.
Contohnya, gejala-gejala psychotic untuk seseorang yang mempunyai episode manic
mungkin termasuk kepercayaan bahwa ia terkenal, mempunyai banyak uang, atau
mempunyai kekuatan-kekuatan khusus. Pada cara yang sama, seseorang yang
mempunyai episode depresi mungkin percaya ia hancur dan tidak beruang
sepeserpun, atau telah melakukan kejahatan. Sebagai akibatnya, orang-orang
dengan penyakit bipolar yang mempunyai gejala-gejala psychotic adakalanya salah
didiagnosa sebagai mempunyai schizophrenia, penyakit mental parah lainnya yang
dihubungkan dengan halusinasi-halusinasi dan khayalan-khayalan.
Orang-orang dengan penyakit bipolar mungkin juga mempunyai
persoalan-persoalan kelakuan. Mereka mungkin menyalahgunakan alkohol dan
unsur-unsur, mempunyai persoalan-persoalan hubungan, atau berkinerja buruk di
sekolah atau tempat keja. Pada mulanya, adalah tidak mudah untuk mengenali
persoalan-persoalan ini sebagai tanda-tanda dari penyakit mental utama.
Bagaimana Penyakit Bipolar Mempengaruhi Seseorang Melalui Waktu ?
Penyakit bipolar biasanya berlangsung seumur hidup. Episode-episode
dari mania dan depresi secara khas datang kembali melalui waktu. Antara
episode-episode, banyak orang-orang dengan penyakit bipolar bebas dari
gejala-gejala, namun beberapa orang-orang mungkin mempunyai gejala-gejala yang
tetap hidup.
Dokter-dokter biasanya mendiagnosa penyakit-penyakit mental
menggunakan petunjuk-petunjuk dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders, atau DSM. Menurut DSM, ada empat tipe-tipe dasar dari penyakit
bipolar:
Penyakit Bipolar I terutama ditentukan oleh episode-episode manic
atau campuran yang berlangsung paling sedikit tujuh hari, atau oleh
gejala-gejala manic yang begitu parah sehingga orang itu perlu segera perawatan
rumah sakit. Biasanya, orang itu juga mempunyai episode-episode depresi, secara
khas berlangsung paling sedikit dua minggu. Gejala-gejala dari mania atau
depresi harus menjadi perubahan utama dari kelakuan normal seseorang.
Penyakit Bipolar II ditentukan oleh pola dari episode-episode
depresi yang berubah mondar-mandir dengan episode-episode hypomanic, namun
bukan sepenuhnya episode-episode manic atau campuran.
Bipolar Disorder Not Otherwise Specified (BP-NOS) didiagnosa ketika
seseorang mempunyai gejala-gejala dari penyakit yang tidak memenuhi kriteria
diagnostik untuk salah satu dari bipolar I atau II. Gejala-gejala mungkin tidak
berlangsung cukup lama, atau orang itu mungkin mempunyai terlalu sedikit
gejala-gejala, untuk didiagnosa dengan bipolar I atau II. Bagaimanapun,
gejala-gejala adalah dengan jelas keluar dari batasan kelakuan normal
seseorang.
Penyakit Cyclothymic, atau Cyclothymia, adalah bentuk ringan dari
penyakit bipolar. Orang-orang yang mempunyai cyclothymia mempunyai
episode-episode dari hypomania yang berubah mondar mandir dengan depresi ringan
untuk paling sedikit dua tahun. Bagaimanapun, gejala-gejala tidak memenuhi
kebutuhan-kebutuhan diagnostik untuk tipe lain apa saja dari penyakit bipolar.
Beberapa orang-orang mungkin didiagnosa dengan rapid-cycling
bipolar disorder. Ini adalah ketika seorang mempunyai empat atau lebih
episode-episode dari depresi utama, mania, hypomania, atau gejala-gejala
campuran dalam satu tahun. Beberapa orang-orang mengalami lebih dari satu
episode dalam satu minggu, atau bahkan dalam satu hari. Rapid cycling nampaknya
lebih umum pada orang-orang yang mempunyai penyakit bipolar yang parah dan
mungkin lebih umum pada orang-orang yang mempunyai episode pertama mereka pada
umur yang lebih muda. Satu studi menemukan bahwa orang-orang rapid cycling
mempunyai episode pertama mereka kira-kira empat tahun lebih awal, selama
pertengahan sampai akhir tahun-tahun remaja, daripada orang-orang tanpa
penyakit rapid cycling bipolar. Rapid cycling mempengaruhi lebih banyak
wanita-wanita daripada pria-pria.
Penyakit bipolar cenderung memburuk jika ia tidak dirawat. Melalui
waktu, seorang mungkin menderita episode-episode lebih sering dan lebih parah
daripada ketika penyakitnya pertama timbul. Juga, penundaan-penundaan dalam
mendapatkan diagnosis dan perawatan yang benar membuat seseorang lebih mungkin
mengalami persoalan-persoalan pribadi, sosial, dan yang berhubungan dengan
pekerjaan.
Diagnosis dan perawatan yang benar membantu orang-orang dengan
penyakit bipolar menjalankan kehidupan-kehidupan yang sehat dan produktif. Pada
kebanyakan kasus-kasus, perawatan dapat membantu mengurangi frekwensi dan
keparahan dari episode-episode.
Penyakit-Penyakit Yang Seringkali Hadir Bersama Dengan Penyakit
Bipolar
Penyalahgunaan zat kimia adalah sangat umum diantara orang-orang
dengan penyakit bipolar, namun alasan-alasan untuk hubungan ini tidak jelas.
Beberapa orang-orang dengan penyakit bipolar mungkin mencoba merawat
gejala-gejala mereka dengan alkohol atau obat-obatan terlarang. Bagaimanapun,
penyalahgunaan zat kimia mungkin mencetuskan atau memperpanjang gejala-gejala
bipolar, dan persoalan-persoalan mengontrol kelakuan yang berhubungan dengan
mania dapat berakibat pada seorang minum terlalu banyak alkohol.
Penyakit-penyakit ketakutan, seperti post-traumatic stress disorder
(PTSD) dan social phobia, juga sering terjadi bersamaan diantara orang-orang
dengan penyakit bipolar. Penyakit bipolar juga terjadi bersamaan dengan
attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), yang mempunyai beberapa
gejala-gejala yang tumpang tindih dengan penyakit bipolar, seperti kegelisahan
dan mudah dikacaukan.
Orang-orang dengan penyakit bipolar juga berada pada risiko yang
lebih tinggi untuk penyakit tiroid, sakit kepala migraine, penyakit jantung,
diabetes, obesity (kegemukan), dan penyakit-penyakit fisik lainnya.
Penyakit-penyakit ini mungkin menyebabkan gejala-gejala dari mania atau
depresi. Mereka mungkin juga berakibat dari perawatan untuk penyakit bipolar.
Penyakit-penyakit lain dapat membuatnya sulit untuk mendiagnosa dan
merawat penyakit bipolar. Orang-orang dengan penyakit bipolar harus memonitor
kesehatan fisik dan mental mereka. Jika gejala tidak menjadi lebih baik dengan
perawatan, mereka harus memberitahu dokter mereka.
Faktor-Faktor Risiko Untuk Penyakit Bipolar
Ilmuwan-ilmuwan sedang mempelajari kemungkinan penyebab-penyebab
dari penyakit bipolar. Kebanyakan ilmuwan-ilmuwan setuju bahwa tidak ada
penyebab tunggal. Agaknya, banyak faktor-faktor kemungkinan beraksi bersama
untuk menghasilkan penyakit atau meningkatkan risiko.
Genetik-Genetik
Penyakit bipolar cenderung beredar di keluarga-keluarga, jadi
peneliti-peneliti mencari gen-gen yang mungkin meningkatkan kesempatan
seseoarng mengembangkan penyakit. Gen-gen adalah "building blocks"
dari keturunan. Mereka membantu mengontrol bagaimana tubuh dan otak bekerja dan
tumbuh. Gen-gen dikandung didalam sel-sel orang yang diturunkan dari orangtua
ke anak-anak.
Anak-anak dengan orangtua atau saudara kandung yang mempunyai
penyakit bipolar adalah empat sampai enam kali lebih mungkin mengembangkan
penyakit, dibanding dengan anak-anak yang tidak mempunyai sejarah penyakit
bipolar keluarga. Bagaimanpun, kebanyakan anak-anak dengan sejarah penyakit
bipolar keluarga tidak akan mengembangkan penyakit.
Penelitian genetik pada penyakit bipolar sedang dibantu oleh
kemajuan-kemajuan dalam teknologi. Tipe penelitian ini sekarang jauh lebih
cepat dan lebih jauh jangkaunnya daripada masa lalu. Satu contoh adalah
peluncuran dari Bipolar Disorder Phenome Database, dibiayai sebagian oleh NIMH.
Menggunakan database, ilmuwan-ilmuwan akan mampu menghubungkan tanda-tanda yang
terlihat dari penyakit dengan gen-gen yang mungkin mempengaruhi mereka. Sejauh
ini, peneliti-peneliti yang menggunakan database ini menemukan bahwa kebanyakan
orang-orang dengan penyakit bipolar mempunyai:
Kehilangan pekerjaan karena penyakit mereka
Penyakit-penyakit lain pada saat yang sama, terutama penyalahgunaan
alkohol dan/atau zat kimia dan penyakit-penyakit panik
dirawat atau dirumah sakitkan untuk penyakit bipolar.
Peneliti-peneliti juga mengidentifikasi ciri-ciri tertentu yang
nampaknya beredar di keluarga-keluarga, termasuk:
Sejarah dari perawatan psychiatric di rumah sakit
Co-occurring obsessive-compulsive disorder (OCD)
Umur pada episode manic pertama
Jumlah dan frekwensi dari episode-episode manic.
Ilmuwan-ilmuwan terus menerus mempelajari ciri-ciri ini, yang
mungkin membantu mereka menemukan gen-gen yang menyebabkan penyakit bipolar
suatu hari.
Namun gen-gen bukan satu-satunya faktor risiko untuk penyakit
bipolar. Studi-studi dari kembar-kembar yang identis telah menunjukan bahwa
kembar dari seseorang dengan penyakit bipolar tidak selalu mengembangkan
penyakit. Ini adalah penting karena kembar-kembar yang identis berbagi semua
gen-gen yang sama. Hasil-hasil studi menyarankan faktor-faktor selain gen-gen
juga berpengaruh. Agaknya, adalah mungkin bahwa banyak gen-gen yang berbeda dan
lingkungan seseorang terlibat. Bagaimanapun, ilmuwan-ilmuwan masih belum
mengerti sepenuhnya bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi untuk menyebabkan
penyakit bipolar.
Fungsi dan struktur otak
Studi-studi pencitraan otak membantu ilmuwan-ilmuwan belajar apa
yang terjadi pada otak dari orang dengan penyakit bipolar. Alat-alat pencitraan
otak yang lebih baru, seperti functional magnetic resonance imaging (fMRI) dan
positron emission tomography (PET), mengizinkan peneliti-peneliti mengambil
gambar-gambar dari otak hidup yang sedang bekerja. Alat-alat ini membantu
ilmuwan-ilmuwan mempelajari struktur dan aktivitas otak.
Beberapa studi-studi imaging (pencitraan) menunjukan bagaimana
otak-otak dari orang-orang dengan penyakit bipolar mungkin berbeda dari
otak-otak orang-orang sehat atau orang-orang dengan penyakit-penyakit mental
lain. Contohnya, satu studi yang menggunakan MRI menemukan bahwa pola dari
perkembangan otak pada anak-anak dengan penyakit bipolar adalah serupa dengan
yang pada anak-anak dengan "multi-dimensional impairment", penyakit
yang menyebabkan gejala-gejala yang tumpang tindih sedikit banyak dengan
penyakit bipolar dan schizophrenia. Ini menyarankan bahwa pola yang umum dari
perkembangan otak mungkin dihubungkan dengan risiko umum untuk suasana-suasana
hati yang tidak stabil.
Mempelajari lebih banyak tentang perbedaan-perbedaan ini, bersama
dengan informasi yang diperoleh dari studi-studi genetik, membantu
ilmuwan-ilmuwan mengerti lebih baik penyakit bipolar. Suatu hari
ilmuwan-ilmuwan mungkin mampu untuk memprediksi tipe-tipe yang mana dari
perawatan akan bekerja paling efektif. Mereka mungkin bahkan menemukan
cara-cara untuk mencegah penyakit bipolar.
Mendiagnosa Penyakit Bipolar????
Langkah pertama dalam mendapatkan diagnosis yang benar adalah
berbicara pada dokter, yang mungkin melakukan pemeriksaan fisik, wawancara, dan
tes-tes lab. Penyakit bipolar sekarang ini tidak dapat diidentifikasi melalui
tes darah atau scan otak, namun tes-tes ni dapat membantu menyampingkan
faktor-faktor yang berkontribusi lainnya, seperti stroke atau tumor otak. Jika
persoalan-persoalan tidak disebabkan oleh penyakit-penyakit lain, dokter
mungkin melakukan evaluasi kesehatan mental. Dokter mungkin juga menyediakan
referral (penunjukan) pada ahli kesehatan mental yang terlatih, seperti
psikiater, yang berpengalaman dalam mendiagnosa dan merawat penyakit bipolar.
Dokter atau ahli kesehatan mental harus melakukan evaluasi
diagnostik yang komplit. Ia harus mendiskusikan segala sejarah keluarga dari
penyakit bipolar atau penyakit-penyakit mental lain dan mendapatkan sejarah
gejala-gejala sepenuhnya. Dokter atau ahli-ahli kesehatan mental harus juga
berbicara dengan saudara-saudara dekat seseorang atau pasangan (suami/istri)
dan mencatat bagaimana mereka menggambarkan gejala-gejala dan sejarah medis
keluarga seseorang.
Orang-orang dengan penyakit bipolar lebih mungkin mencari bantuan
ketika mereka tertekan (depresi) daripada ketika mengalami mania atau
hypomania. Oleh karenanya, sejarah medis yang saksama diperlukan untuk
meyakinkan bahwa penyakit bipolar tidak didiagnosa secara salah sebagai penyakit
depresi utama, yang juga disebut unipolar depression. Tidak seperti orang-orang
dengan penyakit bipolar, orang-orang yang mempunyai unipolar depression tidak
mengalami mania. Kapan saja mungkin, rekaman-rekaman dan masukan sebelumnya
dari keluarga dan teman-teman harus juga dimasukan dalam sejarah medis.
Merawat Penyakit Bipolar
Sekarang ini, tidak ada penyembuhan untuk penyakit bipolar. Namun
perawatan yang benar membantu kebanyakan orang-orang dengan penyakit bipolar
memperoleh kontrol yang lebih baik dari turun naiknya suasana hati mereka dan
gejala-gejala yang berhubungan. Ini juga adalah benar untuk orang-orang dengan
bentuk-bentuk yang paling parah dari penyakit.
Karena penyakit bipolar adalah penyakit seumur hidup dan berulang
(kambuh), orang-orang dengan penyakit perlu perawatan jangka panjang untuk
mempertahankan kontrol dari gejala-gejala bipolar. Rencana perawatan
pemeliharaan yang efektif termasuk pengobatan dan psikoterapi untuk mencegah
kekambuhan dan mengurangi keparahan gejala.
Obat-Obat
Penyakit bipolar dapat didiagnosa dan obat-obat diresepkan oleh
orang-orang dengan M.D. (doctor of medicine). Biasanya, obat-obat bipolar
diresepkan oleh psikiater. Pada beberapa negarabagian, ahli-ahli psikologi
klinik, praktisi-praktisi perawat psikiatrik, dan spesialis-spesialis perawat
psikiatri yang telah maju dapat juga meresepkan obat-obat.
Tidak setiap orang merespon pada obat-obat dalam cara yang sama.
Beberapa obat-obat yang berbeda mungkin perlu dicoba sebelum perjalanan
perawatan yang paling baik ditemukan.
Memelihara peta (grafik) dari gejala-gejala suasana hati harian, perawatan-perawatan,
pola-pola tidur, dan kejadian-kejadian hidup dapat membantu dokter menelusuri
dan merawat penyakit paling efektif. Adakalanya ini disebut grafik kehidupan
harian. Jika gejala-gejala seseorang berubah atau jika efek-efek sampingan menjadi
serius, dokter mungkin merubah atau menambah obat-obat.
Beberapa tipe-tipe dari obat-obat yang umumnya digunakan untuk
merawat penyakit bipolar didaftar pada lembar berikut. Informasi pada obat-obat
dapat berubah. Untuk informasi yang paling terkini atas penggunaan dan
efek-efek sampingan hubungi U.S. Food and Drug Administration (FDA).
Obat-obat penstabil suasana hati biasanya adalah pilihan pertama
untuk merawat penyakit bipolar. Pada umumnya, orang-orang dengan penyakit
bipolar melanjutkan perawatan dengan penstabil-penstabil suasana hati
bertahun-tahun. Kecuali untuk lithium, banyak dari obat-obat ini adalah
anticonvulsants. Obat-obat anticonvulsant biasanya digunakan untuk merawat
seizures, namun mereka juga membantu mengontrol suasana-suasana hati. Obat-obat
ini umumnya digunakan sebagai penstabil-penstabil suasana hati pada penyakit
bipolar:
Lithium (adakalanya dikenal sebagai Eskalith atau Lithobid) dahulu
adalah obat penstabil suasana hati pertama yang disetujui oleh U.S. Food and
Drug Administration (FDA) pada tahun 1970an untuk perawatan mania. Ia
seringkali sangat efektif dalam mengontrol gejala-gejala dari mania dan
mencegah kekambuhan dari episode-episode manic dan depresi.
Valproic acid atau divalproex sodium (Depakote), disetujui oleh FDA
pada tahun 1995 untuk perawatan mania, adalah alternatif yang populer pada
lithium untuk penyakit bipolar. Ia umumnya seefektif lithium untuk merawat
penyakit bipolar.
Lebih baru-baru ini, anticonvulsant lamotrigine (Lamictal) menerima
persetujuan FDA untuk perawatan pemeliharaan dari penyakit bipolar.
Obat-obat anticonvulsant lain, termasuk gabapentin (Neurontin),
topiramate (Topamax), dan oxcarbazepine (Trileptal) adakalanya diresepkan.
Tidak ada studi-studi yang besar telah menunjukan bahwa obat-obat ini lebih
efektif daripada penstabil-penstabil suasana hati.
Valproic acid, lamotrigine, dan obat-obat anticonvulsant lain
mempunyai peringatan FDA. Peringatan menyatakan bahwa penggunaan mereka mungkin
meningkatkan risiko pemikiran-pemikiran dan kelakuan-kelakuan bunuh diri.
Orang-orang yang meminum obat-obat anticonvulsant untuk penyakit-penyakit
bipolar atau lain harus dimonitor secara ketat untuk gejala-gejala yang baru
atau memburuk dari depresi, pemikiran-pemikiran atau kelakuan-kelakuan bunuh
diri, atau perubahan-perubahan tidak biasa apa saja dalam suasana hati atau
kelakuan. Orang-orang yang meminum obat-obat ini harus tidak membuat
perubahan-perubahan apa saja tanpa bicara pada dokter mereka.
Lithium dan Fungsi Tiroid
Orang-orang dengan penyakit bipolar sering mempunyai
persoalan-persoalan kelenjar tiroid. Perawatan Lithium mungkin juga menyebabkan
tingkat-tingkat tiroid yang rendah pada beberapa orang-orang. Fungsi tiroid
yang rendah , disebut hypothyroidism, telah dihubungkan dengan siklus yang
cepat pada beberapa orang-orang dengan penyakit bipolar, terutama
wanita-wanita.
Karena terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid dapat
menjurus pada perubahan-perubahan suasana hati dan energi, adalah penting untuk
meminta dokter memeriksa tingkat-tingkat tiroid secara saksama. Seorang dengan
penyakit bipolar mungkin perlu meminum obat tiroid, sebagai tambahan pada
obat-obat untuk penyakit bipolar, untuk mempertahankan tingkat-tingkat tiroid
yang seimbang.
Haruskah wanita-wanita muda meminum valproic acid?
Valproic acid mungkin meningkatkan tingkat-tingkat testosterone
(hormon pria) pada gadis-gadis remaja dan menjurus pada polycystic ovary
syndrome (PCOS) pada wanita-wanita yang mulai meminum obat sebelum umur 20
tahun. PCOS menyebabkan telur-telur wanita berkembang kedalam cysts, atau
kantong-kantong yang berisi cairan yang mengumpul dalam indung-indung telur
sebagai gantinya dilepaskan oleh periode-periode bulanan. Kondisi ini dapat
menyebabkan kegemukan (obesity), rambut tubuh yang berlebihan, gangguan-gangguan
pada siklus menstruasi, dan gejala-gejala serius lain. Kebanyakan dari
gejala-gejala ini akan membaik setelah menghentikan perawatan dengan valproic
acid. Gadis-gadis muda dan wanita-wanita yang meminum valproic acid harus
dimonitor secara saksama oleh dokter.
Obat-obat atypical antipsychotic adakalanya digunakan untu merawat
gejala-gejala dari penyakit bipolar. Seringkali, obat-obat ini diminum dengan
obat-obat lain. Obat-obat atypical antipsychotic disebut "atypical"
untuk membedakan mereka dari obat-obat yang lebih awal, yang disebut
antipsychotics "konvensional" atau "generasi pertama".
Olanzapine (Zyprexa), jika diberikan dengan obat antidepressant,
mungkin membantu membebaskan gejala-gejala dari mania yang parah atau
psychosis. Olanzapine juga tersedia dalam bentuk suntikan, yang secara cepat
merawat agitasi yang berhubungan dengan episode manic atau campuran. Olanzapine
juga dapat digunakan untuk perawatan pemeliharaan dari penyakit bipolar, bahkan
ketika seorang tidak mempunyai gejala-gejala psychotic. Bagaimanapun, beberapa
studi-studi menunjukan bahwa orang-orang yang meminum olanzapine mungkin
menambah berat badan dan mempunyai efek-efek sampingan lain yang dapat
meningkatkan risiko mereka untuk diabetes dan penyakit jantung. Efek-efek sampingan
ini lebih mungkin pada orang-orang yang meminum olanzapine jika dibanding
dengan orang-orang yang diresepkan atypical antipsychotics yang lain.
Aripiprazole (Abilify), seperti olanzapine, disetujui untuk
perawatan dari episode manic atau campuran. Aripiprazole juga digunakan untuk
perawatan pemeliharaan setelah episode yang parah atau tiba-tiba. Seperti
dengan olanzapine, aripiprazole juga dapat disuntikan untuk perawatan darurat
dari gejala-gejala dari episode-episode manic atau campuran dari penyakit
bipolar.
Quetiapine (Seroquel) membebaskan gejala-gejala dari
episode-episode manic yang parah tiba-tiba. Dalam cara itu, quetiapine adalah
seperti hampir semua antipsychotics. Pada tahun 2006, ia juga menjadi atypical
antipsychotic yang pertama menerima persetujuan FDA untuk perawatan dari
episode-episode depresi bipolar.
Risperidone (Risperdal) dan ziprasidone (Geodon) adalah atypical
antipsychotics yang lain yang mungkin juga diresepkan untuk mengontrol
episode-episode manic atau campuran.
Obat-obat antidepressant adakalanya digunakan untuk merawat
gejala-gejala depresi pada penyakit bipolar. Orang-orang dengan penyakit
bipolar yang meminum antidepressants seringkali juga meminum penstabil suasana
hati. Dokter-dokter biasanya memerlukan ini karena meminum hanya antidepressant
dapat meningkatkan risiko seseorang berpindah ke mania atau hypomania, atau
mengembangkan gejala-gejala siklus yang cepat. Untuk mencegah perpindahan ini,
dokter-dokter yang meresepkan antidepressants untuk merawat penyakit bipolar juga
biasanya memerlukan orang itu meminum obat penstabil suasana hati pada saat
yang sama.
Baru-baru ini, studi dalam skala besar yang dibiayai oleh NIMH
menunjukan bahwa untuk banyak orang-orang, menambahkan antidepressant pada
penstabil suasana hati tidak lebih efektif dalam merawat depresi daripada
menggunakan hanya penstabil suasana hati (mood stabilizer).
Fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil), sertraline (Zoloft), dan
bupropion (Wellbutrin) adalah contoh-contoh dari antidepressants yang mungkin
diresepkan untuk merawat gejala-gejala dari depresi bipolar.
Beberapa obat-obat adalah lebih baik pada perawatan satu tipe dari
gejala-gejala daripada yang lain. Contohnya, lamotrigine (Lamictal) nampaknya
bermanfaat dalam mengontrol gejala-gejala depresi dari penyakit bipolar.
Efek-Efek Sampingan Dari Obat-Obat Ini
Sebelum memulai obat baru, orang-orang dengan penyakit bipolar
harus berbicara pada dokter mereka tentang kemungkinan risiko-risiko dan
manfaat-manfaat.
Psychiatrist (dokter jiwa) yang meresepkan obat atau apoteker dapat
juga menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang efek-efek sampingan. Melalui dekade
yang lalu, perawatan-perawatan telah membaik (meningkat), dan beberapa
obat-obat sekarang mempunyai lebih sedikit atau lebih dapat ditolerir efek-efek
sampingan daripada perawatan-perawatan yang lebih awal. Bagaimanapun, setiap
orang merespon secara berbeda pada obat-obat. Pada beberapa kasus-kasus,
efek-efek sampingan mungkin tidak nampak hingga seorang telah meminum obat
untuk beberapa waktu.
Jika seorang dengan penyakit bipolar mengembangkan efek-efek sampingan
parah apa saja dari obat, ia harus berbicara pada dokter yang meresepkannya
sesegera mungkin . Dokter mungkin merubah dosis atau meresepkan obat yang
berbeda. Orang-orang yang sedang dirawat untuk penyakit bipolar harus tidak
menghentikan meminum obat tanpa berbicara pada dokter dahulu. Penghentian obat
tiba-tiba mungkin mejurus pada "rebound", atau perburukan dari
gejala-gejala penyakit bipolar. Efek-efek penarikan lain yang tidak
menyenangkan atau berpotensi berbahaya adalah juga mungkin.
Peringatan FDA Pada Antidepressants
Antidepressants adalah aman dan populer, namun beberapa stuid-studi
telah menyarankan bahwa mereka mungkin mempunyai efek-efek yang tidak
dimaksudkan pada beberapa orang-orang, terutama pada anak-anak remaja dan kaum
dewasa muda. Peringatan FDA berkata bahwa pasien-pasien dari semua umur yang
meminum antidepressants harus diamati secara ketat, terutama selama beberapa
minggu pertama perawatan. Kemungkinan efek-efek sampingan yang dicari adalah
depresi yang memburuk, pemikiran dan kelakuan bunuh diri, atau
perubahan-perubahan yang tidak biasa apa saja dalam kelakuan seperti kesulitan
tidur, agitasi, atau penarikan dari situasi-situasi sosial yang normal.
Keluarga-keluarga dan pemberi-pemberi perawatan harus melaporkan
perubahan-perubahan apa saja ke dokter. Untuk informasi yang terakhir kunjungi
FDA website.
Bagian-bagia berikut meggambarkan beberapa efek-efek sampingan yang
umum dari tipe-tipe yang berbeda dari obat-obat yang digunakan untuk merawat
penyakit bipolar.
Penstabil-Penstabil Suasana Hati (Mood Stabilizers)
Pada beberapa kasus-kasus, lithium dapat menyebabkan efek-efek
sampingan seperti:
Kegelisahan
Mulut yang kering
Perut Kembung atau salah cerna (indigestion)
Jerawat
Ketidaknyamanan yang tidak biasa pada temperatur-temperatur yang
dingin
Nyeri sendi atau otot
Kuku-kuku atau rambut yang rapuh.
Lithium juga menyebabkan efek-efek sampingan yang tidak terdaftar
disini. Jika efek-efek sampingan yang sangat mengganggu atau tidak biasa
terjadi, katakan pada dokter anda sesegera mungkin.
Jika seorang dengan penyakit bipolar sedang dirawat dengan lithium,
adalah penting untuk membuat kunjungan-kunjungan yang teratur pada dokter yang
merawat. Dokter perlu memeriksa tingkat-tingkat dari lithium dalam darah orang
itu, serta fungsi ginjal dan tiroid.
Obat-obat ini mungkin juga dihubungkan dengan efek-efek sampingan
yang jarang namun serius. Bicara dengan dokter yang merawat atau apoteker untuk
memastikan anda mengerti tanda-tanda dari efek-efek sampingan untuk obat-obat
yang sedang anda minum.
Efek-efek sampingan yang umum dari obat-obat penstabil suasana hati
lain termasuk:
Rasa mengantuk
Dizziness
Sakit kepala
Diare
Sembelit
Heartburn
Turun naiknya suasana hati
Hidung yang mampet atau meler, atau gejala-gejala seperti selesma
lain.
Atypical Antipsychotics
Beberapa orang-orang mempunyai efek-efek sampingan ketika mereka
mulai meminum atypical antipsychotics. Kebanyakan efek-efek sampingan hilang
setelah beberapa hari dan seringkali dapat dikendalikan denga berhasil.
Orang-orang yang meminum antipsychotics harus tidak mengemudi hingga mereka
menyesuaikan diri pada obat baru mereka. Efek-efek sampingan dari banyak
antipsychotics termasuk:
Rasa mengantuk
Dizziness (kepeningan) ketika merubah posisi-posisi
Penglihatan yang kabur
Denyut jantung yang cepat
Kepekaan pada matahari
Ruam-ruam kulit
Persoalan-persoalan menstruasi untuk wanita-wanita.
Obat-obat atypical antipsychotic dapat menyebabkan penambahan berat
badan yang besar dan perubahan-perubahan pada metabolisme seseorang. Ini
mungkin meningkatkan risiko seseorang memperoleh diabetes da kolesterol yang
tinggi. Berat badan, tingkat-tingkat glucose, dan tingkat-tingkat lipid
seseorang harus dimonitor secara teratur oleh dokter ketika meminum obat-obat
ini.
Pada kasus-kasus yang jarang, penggunaan jangka panjang dari
obat-obat atypical antipsychotic mungkin menjurus pada kondisi yang disebut
tardive dyskinesia (TD). Kondisi menyebabkan gerakan-gerakan otot yang umumnya
terjadi sekitar mulut. Seorang dengan TD tidak dapat mengontrol gerakan-gerakan
ini. TD dapat mencakup dari ringan sampai parah, dan ia tidak selalu dapat
disembuhkan. Beberapa orang-orang dengan TD pulih sebagian atau sepenuhnya
setelah mereka berhenti meminum obat.
Antidepressants
Antidepressants yang paling umum diresepkan untuk merawat
gejala-gejala dari penyakit bipolar dapat juga menyebabkan efek-efek sampingan
yang ringan yang biasanya tidak berlangsung lama. Ini dapat termasuk:
Sakit kepala, yang biasanya hilang dalam beberapa hari.
Mual, yang biasanya hilang dalam beberapa hari.
Persoalan-persoalan tidur, seperti tidak bisa tidur atau rasa
mengantuk. Ini mungkin terjadi selama beberapa minggu pertama namun mereka
menghilang. Untuk membantu mengurangi efek-efek ini, adakalanya dosis obat
dapat dikurangi, atau waktu dari hari meminumnya dapat dirubah.
Agitasi (merasa gugup).
Persoalan-persoalan seks, yang dapat mempengaruhi keduanya
pria-pria dan wanita-wanita. Ini termasuk keinginan seks yang berkurang dan
persoalan-persoalan mempunyai dan menikmati seks.
Beberapa antidepressants lebih mungkin menyebabkan efek-efek
sampingan tertentu daripada tipe-tipe lain. Dokter atau apoteker anda dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang obat-obat ini. Segala reaksi-reaksi yang
tidak biasa harus dilaporkan pada dokter segera.
Haruskah wanita-wanita yang hamil atau mungkin menjadi hamil
meminum obat untuk penyakit bipolar ?
Wanita-wanita dengan penyakit bipolar yang hamil atau mungkin
menjadi hamil menghadapi tantangan-tantangan khusus. Obat-obat penstabil
suasana hati dalam penggunaan sekarang ini dapat membahayakan fetus yang sedang
berkembang atau bayi yang menyusu. Namun menghentikan obat-obat, apakah
tiba-tiba atau berangsur-angsur, secara besar meningkatkan risiko bahwa
gejala-gejala bipolar akan kambuh selama kehamilan.
Ilumuwan-ilmuwan masih belum yakin, namun lithium kemungkinan
adalah obat penstabil suasana hati yang disenangi untuk wanita-wanita hamil
dengan penyakit bipolar. Bagaimanapun, lithium dapat menjurus pada
persoalan-persoalan jantung pada fetus. Wanita-wanita perlu tahu bahwa
kebanyakan obat-obat bipolar diteruskan nelalui susu payudara. Wanita-wanita
hamil dan ibu-ibu yang menyusui harus bicara pada dokter-dokter mereka tentang
manfaat-manfaat dan risko-risiko dari perawatan-perawatan yang tersedia.
Psychotherapy
Sebagai tambahan pada pengobatan, psychotherapy, atau terapi
"bicara", dapat menjadi perawatan yang efektif untuk penyakit
bipolar. Ia dapat menyediakan dukungan, pendidikan, dan bimbingan pada
orang-orang dengan penyakit bipolar dan keluarga-keluarga mereka. Beberapa
perawatan-perawatan psychotherapy yang digunakan untuk merawat penyakit bipolar
termasuk:
Cognitive behavioral therapy (CBT) membantu orang-orang dengan
penyakit bipolar belajar untuk merubah pola-pola dan kelakuan-kelakuan
pemikiran yang membahayakan atau negatif.
Family-focused therapy termasuk anggota-anggota keluarga. Ia
membantu meningkatkan strategi-strategi penanganan keluarga, seperti mengenali
episode-episode baru dini dan membantu yang mereka cintai. Terapi ini juga
memperbaiki komunikasi dan penyelesaian persoalan.
Interpersonal and social rhythm therapy membantu orang-orang dengan
penyakit bipolar memperbaiki hubungan-hubungan mereka dengan yang lain-lain dan
mengendalikan rutinitas-rutinitas harian mereka. Rutinitas-rutinitas harian regular
dan jadwal-jadwal tidur mungkin membantu melindungi terhadap episode-episode
manic.
Psychoeducation mengajari orang-orang dengan penyakit bipolar
tentang penyakit dan perawatannya. Perawatan ini membantu orang-orang mengenali
tanda-tanda dari kekambuhan sehingga mereka dapat mencari perawatan awal,
sebelum episode sepenuhnya terjadi. Biasanya dilakukan dalam satu kelompok,
psychoeducation mungkin juga bermanfaat untuk anggota-anggota keluarga dan
pemberi-pemberi perawatan.
Ahli psikologi yang berlisensi, pekerja sosial, atau
penasihat-penasihat secara khas menyediakan terapi-terapi ini. Ahli kesehatan
mental ini seringkali bekerja dengan psychiatrist untuk menjejaki kemajuan.
Jumlah, frekwensi, dan tipe dari sesi-sesi harus berdasarkan pada
keperluan-keperluan perawatan dari setiap orang. Seperti dengan pengobatan,
mengikuti instruksi-instruksi dokter untuk psikoterapi apa saja akan
menyediakan manfaat yang paling besar.
Baru-baru ini, percobaan klinik yang dibiayai oleh NIMH yang
disebut Systematic Treatment Enhancement Program for Bipolar Disorder
(STEP-BD). Ini adalah studi yang paling besar yang pernah dilaukan untuk
prnyakit bipolar. Pada studi atas psikoterapi-psikoterapi, peneliti-peneliti
STEP-BD membandingkan orang-orang dalam dua kelompok-kelompok. Kelompok pertama
dirawat dengan perawatan kolaboratif (tiga sesi-sesi dari psychoeducation
melalui enam minggu). Kelompok kedua dirawat dengan pengobatan dan psikoterapi
yang intensif (30 sesi-sesi melalui sembilan bulan dari CBT, interpersonal dan
terapi irama sosial, atau terapi yang berfokus pada keluarga).
Peneliti-peneliti menemukan bahwa kelompok kedua mempunyai lebih sedikit
kekambuhan-kekambuhan, angka-angka perawatan rumah sakit yang lebih rendah, dan
lebih mampu untuk melekat dengan rencana-rencana perawatan mereka. Mereka juga
lebih mungkin membaik lebih cepat dan dalam keadaan baik lebih lama.
NIMH mendukung lebih banyak penelitian pada kombinasi-kombinasi
mana dari psikoterapi dan pengobatan bekerja paling baik. Tujuannya adalah
membantu orang-orang dengan penyakit bipolar hidup bebas dari gejala untuk
periode-periode yang lebih lama dan untuk pulih dari episode-episode lebih
cepat. Peneliti-peneliti juga berharap untuk menentukan apakah psikoterapi
membantu menunda permulaan dari penyakit bipolar pada anak-anak yang berada
pada risiko yang tinggi untuk penyakit.
Perawatan-perawatan lain
Electroconvulsive Therapy (ECT) -- Untuk kasus-kasus dimana obat
dan/atau psychotherapy tidak bekerja, electroconvulsive therapy (ECT) mungkin
bermanfaat. ECT, dahulu dikenal sebagai "shock therapy", pernah
mempunyai reputasi buruk. Namun pada tahun-tahun baru-baru ini, ia telah
memperbaiki secara besar dan dapat menyediakan pembebasan untuk orang-orang
dengan penyakit bipolar yang parah yang telah tidak mampu untuk merasa lebih
baik dengan perawatn-perawatan lain.
Sebelum ECT dimasukan, pasien mengambil muscle relaxant (pengendur
otot) dan ditaruh dibawah anestesi (pembiusan) yang singkat. Ia tidak secara
sadar merasakan impuls elektrik yang dimasukan pada ECT. Rata-rata,
perawatan-perawatan ECT berlangsung dari 30-90 detik. Orang-orang yang
mempunyai ECT biasanya pulih setelah 5-15 menit dan mampu pulang ke rumah pada
hari yang sama.
Adakalanya ECT digunakan untuk gejala-gejala bipolar jika
kondisi-kondisi medis lain, termasuk kehamilan, membuat penggunaan dari
obat-obat terlalu berisiko. ECT adalah perawatan yang sangat efketif untuk
episode-episode depresi yang parah, manic, atau campuran, namun umumnya tidak
sebagai perawatan garis pertama.
ECT mungkin menyebabkan efek-efek sampingan jangka pendek, termasuk
kebingungan, disorientasi, dan kehilangan memori. Namun efek-efek sampingan ini
secara khas hilang segera setelah perawatan. Orang-orang dengan penyakit
bipolar harus mendiskusikan kemungkinan manfaat-manfaat dan risiko-risiko dari
ECT dengan dokter yang berpengalaman.
Obat-Obat Tidur -- Orang-orang dengan penyakit bipolar yang
mempunyai kesulitan tidur biasanya tidur lebih baik setelah mendapatkan
perawatan untuk penyakit bipolar. Bagaimanpun, jika tidak bisa tidur tidak
membaik, dokter mungkin menyarankan perubahan pada obat-obat. Jika
persoalan-persoalan masih berlanjut, dokter mungkin meresepkan obat-obat
penenang atau obat-obat tidur lain. Orang-orang dengan penyakit bipolar harus
memberitahu dokter mereka tentang semua obat-obat yang diresepkan, obat-obat
tanpa resep (over-the-counter), atau suplemen-suplemen yang mereka minum.
Obat-obat dan suplemen-suplemen tertentu yang diminum bersama mungkin
menyebabkan efek-efek yang tidak diinginkan atau berbahaya.
Suplemen-Suplemen Jamu (Ramuan)
Pada umumnya, tidak ada banyak penelitian tentang suplemen-suplemen
jamu atau alami. Sedikit diketahui tentang efek-efek sampingan mereka pada
penyakit bipolar. Jamu yang disebut St. John's wort (Hypericum perforatum),
seringkali dipasarkan sebagai antidepressant alami, mungkin menyebabkan
penggantian ke mania pada beberapa orang-orang dengan penyakit bipolar. St.
John's wort dapat juga membuat obat-obat lain kurang efektif, termasuk beberapa
obat-obat antidepressant dan anticonvulsant. Ilmuwan-ilmuwan juga sedang
menyelidiki omega-3 fatty acids (paling umum ditemukan pada minyak ikan) untuk
mengukur kegunaan mereka untuk perawatan penyakit bipolar jangka panjang.
Hasil-hasil studi bercampuran. Adalah penting untuk berbicara dengan dokter
sebelum mengambil suplemen-suplemen jamu atau alami apa saja karena risiko yang
serius dari interaksi-interaksi dengan obat-obat lain.
Yang Orang Dengan Penyakit Bipolar Dapat Harapakan Dari Perawatan
Penyakit bipolar tidak ada penyembuhan, namun dapat secara efektif
dirawat melalui jangka panjang. Ia paling baik dikontrol jika perawatannya
terus menerus, daripada sekali-kali. Pada studi STEP-BD, sedikit lebih banyak
dari setengah dari orang-orang yang dirawat untuk penyakit bipolar pulih
melalui waktu satu tahun. Pada studi ini, pulih berarti mempunyai dua atau
lebih sedikit gejala-gejala dari penyakit untuk paling sedikit delapan minggu.
Bagaimanapun, bahkan dengan perawatan yang benar,
perubahan-perubahan suasana hati (mood) dapat terjadi. Pada studi STEP-BD,
hampir stengah dari mereka yang telah pulih masih mempunyai gejala-gejala yang
tetap hidup. Orang-orang ini mengalami kekambuhan yang biasanya adalah kembali
ke keadaan depresi. Jika seorang mempunyai penyakit mental sebagai tambahan
pada penyakit bipolar, ia lebih mungkin mengalami kekambuhan. Ilmuwan-ilmuwan
tidak pasti, bagaimanapun, bagaimana penyakit-penyakit lain ini atau
gejala-gejala yang tetap hidup meningkatkan kesempatan kekambuhan. Untuk
beberapa orang-orang, menggabungkan psychotherapy dengan pegobatan mungkin
membantu mencegah atau menunda kekambuhan.
Perawatan mungkin lebih efektif jika orang-orang bekerja dengan
erat dengan dokter dan bicara secara terbuka tentang kekhawatiran-kekhawatiran
dan pilihan-pilihan mereka. Memepertahankan jejak dari perubahan-perubahan
suasana hati dan gejala-gejala dengan graphik kehidupan harian dapat membantu
dokter menilai respon seseorang pada perawatan-perawatan. Adakalanya dokter
memerlukan untuk merubah rencana perawatan untuk memastikan gejala-gejala
terkontrol dengan paling efektif. Psychiatrist harus menuntun segala
perubahan-perubahan pada tipe atau dosis obat.
Bagaimana Saya Dapat Membantu Seorang Teman Atau Saudara Yang
Mempunyai Penyakit Bipolar ?
Jika anda tahu seorang yang mempunyai penyakit bipolar, itu
mempengaruhi anda juga. Hal pertama dan paling penting yang dapat anda lakukan
adalah membantu ia mendapatkan diagnosis dan perawatan yang benar. Anda mungkin
perlu membuat perjanjian dan pergi bersama dia untuk mengunjungi dokter. Beri
semangat orang yang kamu cintai untuk tetap pada perawatan.
Untuk membantu teman atau saudara, anda dapat:
Menawarkan dukungan emosional, pengertian, kesabaran, dan
memberikan semangat
Belajar tentang penyakit bipolar sehingga anda dapat mengerti apa
yang dialami teman atau saudara anda
Bicara pada teman atau saudara anda dan mendengarkan secara saksama
Dengarkan perasaan-perasaan yang diutarakan teman atau saudara anda
- mengerti tentang situasi-situasi yang mungkin mencetuskan gejala-gejala
bipolar symptoms
Undang teman atau saudara anda keluar untuk pengalihan-pengalihan
yang positif, seperti berjalan-jalan, tamasya-tamasya, dan aktivitas-aktivitas
lain
Ingatkan teman atau saudara anda bahwa, dengan waktu dan perawatan,
ia dapat menjadi lebih baik.
Jangan pernah mengabaikan komentar-komentar tentang teman atau
saudara anda yang yang membahayakan diri mereka sendiri. Selalu melaporkan
komentar-komentar seperti itu ke therapist atau dokter mereka.
Dukungan untuk pemberi-pemberi perawatan
Seperti penyakit-penyakit serius lain, penyakit bipolar dapat
menjadi sulit untuk pasangan-pasangan suami istri, anggota-anggota keluarga,
teman-tema, dan pemberi-pemberi perawatan lain. Saudara-saudara dan teman-teman
seringkali harus mengatasi persoalan-persoalan kelakuan serius orang itu,
seperti pengeluaran bersenang-senang yang liar selama mania, penarikan yang
ekstrim selama depresi, pencapaian pekerjaan atau sekolah yang buruk.
Kelakuan-kelakuan ini dapat mempunyai konsekwensi-konsekwensi yang bertahan.
Pemberi-pemberi perawatan biasanya mengasuh keperluan-keperluan
medis dari seorang yang mereka cintai. Pemberi-pemberi perawatan harus
berhadapan dengan bagaimana ini mempengaruhi kesehatan mereka sendiri. Stres
dibawah pemberi-pemberi perawatan berada mungkin menjurus pada pekerjaan yang
hilang atau kehilangan waktu bebas, hubungan-hubungan yang tegang dengan
orang-orang yang mungkin tidak mengerti situasi, dan pengurasan fisik dan
mental.
Stres dari pemberian perawatan dapat membuatnya sulit untuk
mengatasi gejala-gejala bipolar seorang yang dicintai. Satu studi menunjukan
bahwa jika pemberi perawatan berada dibawah stres yang banyak, yang dicintainya
mempunyai lebih banyak kesulitan mengikuti rencana perawatan, yang meningkatkan
kesempatan untuk episode bipolar utama. Adalah penting bahwa orang-orang yang
merawat mereka dengan penyakit bipolar juga memperhatikan diri mereka sendiri.
"SEMOGA BERMANFAAT"
0 komentar:
Post a Comment